Guwosari, 7 Oktober 2025 — Sebagai wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) Universitas Gadjah Mada mengadakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat berupa Pelatihan Pembuatan Produk Herbal dan Jamu dari Empon-Empon di Kalurahan Guwosari, Kecamatan Pajangan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat, khususnya kelompok wanita tani (KWT) dalam mengolah bahan lokal menjadi produk herbal bernilai ekonomi yang mampu mendukung kemandirian keluarga.
Dalam kegiatan ini, narasumber merupakan anggota dari KWT Luhur Jiwo. Turut hadir dalam kegiatan tersebut Lurah Guwosari, Direktur BUMDes Guwosari, Pak Ulu-ulu, serta Dr. Dyah Woro Untari, S.P., M.P., selaku Kaprodi PKP UGM. Kolaborasi lintas pihak ini menunjukkan bentuk nyata sinergi antara pemerintah desa, lembaga pendidikan tinggi, dan masyarakat dalam mengembangkan potensi lokal berbasis pertanian dan herbal.
Dalam wawancaranya, bapak ulu-ulu menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat positif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Menurutnya, pelatihan ini tidak hanya menunjukkan kepedulian berbagai pihak terhadap kemajuan kalurahan, tetapi juga menjadi bentuk penguatan kapasitas bagi masyarakat agar mampu meningkatkan keterampilan dan kemandirian ekonomi. Ia menjelaskan bahwa kegiatan ini didukung oleh BUMDes Guwosari melalui bantuan sosial yang diarahkan untuk pemberdayaan masyarakat dan keluarga kurang mampu, dengan harapan agar manfaatnya dapat dirasakan secara berkelanjutan.
Lebih lanjut, beliau mengungkapkan bahwa pelatihan ini sejalan dengan visi Desa Guwosari dalam mewujudkan Desa Mandiri Budaya, yang memiliki empat pilar utama: Desa Budaya, Desa Wisata, Desa Preneur, dan Desa Prima. Melalui pelatihan ini, masyarakat diharapkan dapat memperkuat dua pilar penting tersebut, yaitu Desa Preneur dan Desa Prima, karena kelompok wanita tani dinilai memiliki potensi besar dalam mengembangkan produk olahan pertanian yang bernilai jual dan memiliki daya saing. Kegiatan ini juga disambut dengan antusiasme peserta yang tinggi sepanjang kegiatan. Salah satu peserta, Ibu Feri, mengungkapkan rasa senangnya dapat mengikuti pelatihan ini. Ia menuturkan bahwa kegiatan semacam ini sangat bermanfaat karena menambah pengalaman dan wawasan baru bagi ibu-ibu KWT. “Saya senang dengan kegiatan seperti ini, karena menambah pengalaman dan wawasan saya. Harapannya, kegiatan pelatihan seperti ini bisa diperbanyak,” ujarnya dengan semangat.
Melalui kegiatan ini, Prodi PKP UGM berharap masyarakat tidak hanya memperoleh pengetahuan teoritis, tetapi juga mampu mengembangkan keterampilan praktis dalam menghasilkan produk herbal dan jamu yang berkualitas serta berpotensi dipasarkan. Harapannya, kegiatan serupa akan terus dikembangkan secara berkelanjutan sebagai bentuk kontribusi nyata perguruan tinggi dalam pemberdayaan masyarakat desa menuju kemandirian dan kesejahteraan.