Pada tanggal 25 Oktober 2023, Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bertujuan untuk memberikan pemahaman dan keterampilan dalam pengolahan sampah organik melalui sistem ember tumpuk. Kegiatan ini diselenggarakan di Balai Desa Sambirejo, Ngawen, Gunungkidul, dan dihadiri oleh perwakilan dari Gapoktan Sambirejo, Desa Prima Melati Sambirejo, serta KWT Ngudi Lestari Ngrombo Karangmojo.
Pengolahan sampah organik melalui Sistem Ember Tumpuk adalah metode yang digunakan untuk mengubah sampah organik menjadi pupuk organik cair yang bermanfaat untuk pertanian. Sistem ini didasarkan pada prinsip penguraian sampah organik oleh mikroorganisme alami, seperti bakteri dan cacing, yang menghasilkan pupuk organik cair kaya nutrisi. Metode ember tumpuk melibatkan penumpukan sampah organik dalam ember berlapis, di mana setiap lapisan ditambahkan dengan bahan organik baru dan ditutup rapat untuk memulai proses dekomposisi. Hasil akhirnya adalah pupuk organik cair yang dapat digunakan sebagai sumber nutrisi untuk tanaman.
Kegiatan ini turut mengundang pemateri yakni Bapak Nasih Widya Yuwono, S.P., M.P., seorang dosen dari Departemen Tanah Fakultas Pertanian UGM yang sudah berpengalaman dalam praktik Pengolahan sampah organik melalui Sistem Ember Tumpuk. Kegiatan ini juga turut didampingi oleh Dosen dari Program Studi Penyuuhan dan Komunikasi Pertanian yakni Bapak Dr. Najmu Tsaqib Akhda, S.P., M.A. dan M. Hanan Jamil sebagai mahasiswa Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian angkatan 2020.
Pemateri Bapak Nasih Widya Yuwono memberikan materi terkait praktik pembuatan ember tumpuk dan penjelasan mengenai manfaat penggunaan sistem ember tumpuk untuk menghasilkan pupuk organik cair yang terjangkau bagi para petani. Pupuk organik cair yang dihasilkan dari sistem ini kaya akan nutrisi dan ramah lingkungan, serta dapat membantu meningkatkan produktivitas pertanian secara berkelanjutan. Selain itu, pengolahan sampah organik juga dapat membantu mengurangi masalah limbah organik yang berpotensi mencemari lingkungan. Kegiatan ini berjalan lancar dan diikuti dengan antusias oleh para peserta. Peserta yang hadir mewakili beragam latar belakang dan pengalaman, sehingga interaksi antar peserta juga menjadi salah satu aspek yang menarik dalam kegiatan ini.
Setelah kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini dilaksanakan, Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian sebagai penyelenggara berharap agar apa yang diperoleh peserta dalam acara ini dapat diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Harapannya, pengetahuan dan keterampilan yang mereka peroleh akan berdampak nyata bagi pertumbuhan dan perkembangan tanaman mereka. Selain itu, diharapkan bahwa kegiatan ini juga dapat meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengolahan sampah organik dan upaya perlindungan lingkungan.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat seperti ini adalah contoh konkret bagaimana pendidikan tinggi, seperti yang dilakukan oleh Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UGM, dapat berkontribusi positif bagi masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan, harapannya adalah masyarakat dapat lebih berkelanjutan dalam memanfaatkan sumber daya alam dan menjaga keberlanjutan lingkungan.