Yogyakarta, 20 Mei 2025 — Mahasiswa dan alumni Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pembangunan (PKP) UGM mempresentasikan hasil penelitian mereka dalam sebuah masterclass eksklusif bersama Dr. Harro Maat dari Knowledge, Technology and Innovation (KTI) Group, Wageningen University, Belanda. Kegiatan ini berlangsung di Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UGM dan merupakan bagian dari rangkaian guest lecture Dr. Harro Maat yang bertajuk “The Colonial Reshaping of Agriculture on Java: The Role of Western Science and Farmers’ Knowledge” pada 19 Mei 2025.
WEBSITE
Yogyakarta, 19 Maret 2025 – Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian UGM, bersama dengan Prospect Institute, menyelenggarakan kuliah tamu bertajuk Prospect Talks #46 Goes to Campus dengan tema “Pertanian Masa Depan: Inovasi Pertanian dan Peran CSR dalam Mewujudkannya”. Kuliah tamu ini menghadirkan narasumber yaitu Rinda Primawarto, Manager CSR PLN Nusantara Power, dan Prof. Subejo, S.P., M.Sc., Ph.D., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, dan Kerjasama Fakultas Pertanian UGM. Dalam acara ini, Dani Bina Margiana, Training, Certification, & Publishing Supervisor, memoderatori diskusi panel.
Jumat (7 Maret 2025), sebuah kesempatan istimewa bagi mahasiswa Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi UGM mengadakan sharing session bersama mahasiswa dari Dept. Asian Studies, Faculty of Foreign Studies, Nanzan University, Jepang. Antusiasme peserta yang tinggi menjadi ajang bertukar wawasan untuk saling mengenal budaya satu sama lain serta isu sosial yang menarik.
Salah satu topik utama dalam sesi presentasi dari rekan mahasiswa Nanzan University mengenai konsep “Makan Gratis” yang ada di Jepang kemudian dibandingkan dengan program serupa yang ada di Indonesia. Melalui sesi diskusi, peserta sharing session saling bertukar pendapat dan membuka wawasan bahwa, meskipun terdapat perbedaan budaya dan sistem, kedua negara memiliki semangat yang sama dalam menjaga kesejahteraan sosial melalui akses pangan yang lebih inklusif.
Korps Asisten Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian 2025 yang merupakan salah satu rangkaian acara tahunan dari prodi PKP. Pada
Sleman – Dosen Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) Universitas Gadjah Mada (UGM) menerbitkan buku berjudul “Penyuluhan Pertanian Abad 21. Buku ini diterbitkan pada tahun 2024 oleh Adipura Book Centre. Adapun tujuan diterbitkannya buku ini adalah untuk memberikan panduan komprehensif mengenai teknik penyuluhan yang relevan dan aplikatif di era modern, di mana teknologi dan inovasi memegang peranan penting.
Buku “Penyuluhan Pertanian Abad 21” ini, hadir sebagai panduan untuk memahami teknik-teknik penyuluhan yang relevan dan aplikatif di abad ke-21. Dalam era yang ditandai oleh perubahan cepat, teknologi dan inovasi menjadi kunci dalam meningkatkan produktivitas dan keberlanjutan pertanian. melalui buku ini, pembaca diharapkan dapat menemukan panduan praktis dan teori yang dapat diterapkan dalam berbagai konteks lokal maupun global. Topik-topik utama yang dibahas meliputi penyuluhan untuk ketahanan pangan, keberlanjutan pertanian, pemberdayaan petani, akses pasar, hingga peran kebijakan dalam mendukung sektor pertanian.
Setiap bab dalam buku ini dirancang untuk memberikan wawasan terintegrasi, menggabungkan teori dengan praktik serta studi kasus nyata. Hal ini bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami tantangan dan peluang yang ada di bidang penyuluhan pertanian. Diharapkan buku ini menjadi referensi yang berharga bagi mahasiswa, akademisi, serta semua pihak yang terlibat dalam penyuluhan pertanian.
Peluncuran buku “Penyuluhan Pertanian Abad 21” menjadi bukti komitmen para dosen Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian UGM dalam mendukung pengembangan ilmu pengetahuan serta praktik penyuluhan yang adaptif terhadap perkembangan zaman. Karya ini juga mencerminkan kontribusi nyata UGM dalam mendukung kemajuan sektor pertanian Indonesia menuju keberlanjutan global.
Inisiatif ini sejalan dengan upaya Fakultas Pertanian UGM dalam mencapai tujuan Sustainable Development Goals (SDGs), termasuk SDG 1 (Tanpa Kemiskinan), SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi), SDG 15 (Ekosistem Daratan), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Mencapai Tujuan).
Prodi PKP berharap karya ini dapat menjadi referensi penting bagi berbagai kalangan untuk menghadapi tantangan pertanian modern. Dengan pendekatan berbasis teknologi dan inovasi, buku ini diharapkan mampu memberikan solusi nyata untuk meningkatkan ketahanan pangan sekaligus memberdayakan petani di era globalisasi.
Link Pembelian Buku:
https://adipurabooks.com/buku/penyuluhan-pertanian-abad-21/
Dalam ajang tersebut, Valmay dan timnya berhasil menyita perhatian dengan program inovatif “SEAN” yang berfokus pada pengembangan Desa Wisata Sembrani di Watusigar, Gunungkidul. Melalui pendekatan Community Based Tourism, program ini secara aktif membina dan memberdayakan kelompok masyarakat seperti Pokdarwis, kelompok tani, Karang Taruna, dan UMKM. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian lokal, melestarikan budaya, serta menciptakan destinasi wisata yang unik dan berkelanjutan.

Sekali lagi, selamat kepada Valmay dan tim atas prestasi gemilang yang telah diraih. Keberhasilan dalam ajang Abdidaya PPK Ormawa 2024 tidak hanya mengharumkan nama Prodi PKP, tetapi juga menjadi inspirasi bagi seluruh Sobat PKPedia. Semoga prestasi ini semakin memacu semangat kita semua untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi terbaik bagi masyarakat.
Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP) Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada (Faperta UGM) resmi merilis buku berjudul Inovasi Milenial, Membangun Masa Depan Pertanian pada Rabu, 23 Oktober 2024. Buku ini merupakan hasil karya mahasiswa yang mengikuti Praktikum Manajemen Penerbitan dan menyajikan kumpulan artikel tentang inovasi petani milenial di Yogyakarta.
Penerbitan buku ini didukung oleh Departemen Sosial Ekonomi Pertanian serta Adipura Publishing, menegaskan sinergi mahasiswa dalam menghadirkan solusi inovatif demi pertanian berkelanjutan. Selain mengembangkan keterampilan menulis dan menyusun karya ilmiah, proses pembuatan buku ini juga memberikan pengalaman langsung dalam dunia penerbitan. Mahasiswa berperan aktif dalam seluruh tahapan, mulai dari riset lapangan, wawancara dengan petani muda, penulisan, penyuntingan, tata letak, hingga pencetakan buku.
Prodi PKP tidak hanya memberikan pelatihan, tetapi juga membantu Kalurahan membuat video profil yang memperkenalkan potensi dan semangat inklusi Paguyuban Luhur Jiwo. Video ini turut diputar dalam The Asia-Pacific Local Leaders Forum for Disaster Resilience 2024 di Manila, Filipina pada 14 Oktober 2024 yang diwakili oleh Ibu Yustina Wardani, salah satu kader Paguyuban Luhur Jiwo.
Usaha Paguyuban Luhur Jiwo yang diwakili oleh Ibu Yustina Wardani membuahkan hasil gemilang dengan meraih Juara 2 dalam kompetisi kegiatan terbaik tingkat Asia-Pasifik tersebut. Prestasi ini tidak hanya mencerminkan komitmen paguyuban dalam mengembangkan potensi agraris dan pemberdayaan masyarakat di Kalurahan Sidoluhur, tetapi juga menempatkan komunitas ini di panggung internasional.
Perjalanan menuju prestasi tersebut melibatkan kerja keras, kolaborasi dengan berbagai pihak, serta inovasi dalam pengelolaan lahan komunal dan inklusi sosial. Penghargaan ini sekaligus mengukuhkan Paguyuban Luhur Jiwo sebagai contoh inspiratif dari program pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan dan mampu bersaing di kancah global.
Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen Fakultas Pertanian dalam mendukung SDGs poin ke 1 (no poverty), 3 (good health and well-being), 11 (sustainable cities and communities), 17 (partnership for the goals).
Kalurahan Sidoluhur memiliki lahan seluas 1.600 m2 hasil menyewa tanah kas desa, yang digunakan untuk mengembangkan pemberdayaan masyarakat (ODGP) untuk membudidayakan pertanian dan mengembangkan “Taman Edukasi Inklusi Kesiapsiagaan Bencana (Taksi Kencana)”. Tujuan dibentuknya paguyuban ini adalah untuk membuat ODGP menjadi masyarakat yang mandiri hingga dapat memiliki produktivitas yang baik. Kegiatan yang dilakukan di paguyuban ini seperti bertani, batik jumputan, ecoprint, pembuatan olahan makanan (sirup jahe).
Pemberdayaan berbasis agro ekonomi lokal yang dilakukan salah satunya yaitu pelatihan ecoprint. Pelatihan ecoprint dilaksanakan selama tiga hari pada tanggal 9, 10, dan 12 September 2024 dengan narasumber Hastin Sholikhah S.Sn. selaku penggiat ecoprint sekaligus pendamping budaya Kalurahan Sidoluhur. Pelatihan ini diikuti oleh kader dan anggota Paguyuban Luhur Jiwo, seperti ODGP dan caregiver. Selain itu, diikutsertakan juga beberapa anggota KWT dan PKK Sidoluhur untuk turut berpartisipasi dalam pelatihan.Pelatihan hari pertama, Senin, 9 September 2024 dimulai dengan pengenalan ecoprint dan teknik-teknik dasar pembuatannya. Ecoprint merupakan teknik cetak menggunakan bahan alami atau ramah lingkungan yang bisa digunakan pada banyak media, salah satunya kain. Teknik yang akan dipraktikkan pada pelatihan ini merupakan teknik kukus/steaming. Sederhananya, teknik ini dilakukan dengan cara mengukus lembaran kain yang sudah ditempeli berbagai tumbuhan, hal ini dilakukan untuk menghasilkan jejak daun atau bunga pada kain. Tumbuhan-tumbuhan yang dapat digunakan contohnya yaitu daun jarak merah, jati ndeso, pohon lanang, kayu afrika, bunga kenikir, biden, dan pepaya jepang. Kegiatan dilanjutkan dengan praktik langsung tahapan pengkondisian kain yaitu mordanting. Bahan-bahan yang digunakan per 10 meter kain yaitu air 3 liter, cuka biang 4 sdm, soda kue 10 sdm, tawas bubuk 20 sdm, dan tunjung 2 sdm. Setelah kain melewati tahap mordanting, kain dijemur di bawah sinar matahari hingga kering.
Pelatihan hari kedua, Selasa 10 September 2024 dilanjutkan dengan tahapan fiksasi awal kain. Kain dimasukkan pada ember berisi air 7 liter yang dicampur dengan kapur bubuk dolomit 3 sdm. Kain diremas-remas hingga merata kemudian dibilas dengan air bersih. Kain diperas dan diangin-anginkan hingga setengah kering. Tahapan selanjutnya yaitu menyusun daun. Kain dibentangkan pada alas datar yang sudah dilapisi plastik lalu diletakkan daun pada setengah bagian kain. Setelah itu, kain ditutup dengan plastik dan digulung pada pipa paralon dan diikat dengan tali rafia. Tahap terakhir pada hari ini yaitu pengukusan. Kain dimasukkan ke dalam dandang dan dikukus 2 – 2,5 jam. Setelah dikukus, kain dapat dibuka dan dibentangkan hingga kering. Selama proses pengukusan, dilakukan sosialisasi mengenai kemasan produk dan perhitungan Break Even Point (BEP) produk ecoprint agar layak jual.
Pelatihan hari ketiga, Kamis 12 September 2024 melanjutkan dua tahapan terakhir pembuatan ecoprint yaitu tahap pewarnaan dan fiksasi akhir. Tahap pewarnaan dilakukan dengan menggunakan warna alam. Basahi kain ecoprint dengan air bersih, dibentangkan, dan dicelupkan secara merata ke dalam warna alam. Peras kain dan jemur di tempat teduh. Tahap fiksasi akhir merupakan proses penguncian warna agar tidak mudah luntur. Kain dicelupkan pada larutan 1 sdm tawas dengan 2 liter air, diremas hingga merata lalu dibilas dengan air bersih. Kain dikeringkan pada tempat teduh. Setelah itu, kain ecoprint dapat dikreasikan menjadi produk hijab, tas, baju, dan lain sebagainya.
Dalam mendukung keberhasilan budidaya tanaman, kegiatan pengabdian ini juga mencakup pelatihan budidaya tanaman secara umum. Pelatihan budidaya menghadirkan Ibu Rani Agustina Wulandari, S.P., M.P., Ph.D., dosen Departemen Budidaya Pertanian dari Fakultas Pertanian, UGM yang memberikan materi mengenai tahapan budidaya tanaman yang meliputi persemaian, pindah tanam, pengelolaan lahan, pemeliharaan, hingga panen dan pasca panen.
Kegiatan pelatihan budidaya tanaman dihadiri oleh kader dan anggota Paguyuban Luhur Jiwo seperti penyintas ODGP dan caregiver. Selain itu, pelatihan juga dihadiri oleh perwakilan kelompok wanita tani (KWT) dan PKK dari Kalurahan Sidoluhur. Melalui pelatihan ini, peserta mendapatkan pengetahuan praktis dan keterampilan yang dibutuhkan untuk menerapkan teknik budidaya secara efektif di lahan Taksi kencana. Dengan pemanfaatan lahan kas desa dan penerapan teknik budidaya yang baik, diharapkan Taksi kencana tidak hanya menjadi pusat budidaya tanaman yang mendukung usaha ecoprint saja namun juga berfungsi sebagai contoh model dalam pertanian berkelanjutan yang dapat meningkatkan ekonomi komunitas. Program ini diharapkan dapat memberdayakan komunitas Paguyuban Luhur Jiwo, mendorong kemandirian ekonomi, dan memperkuat kapasitas mereka dalam mengelola usaha berbasis pertanian secara berkelanjutan.
Diharapkan melalui kegiatan pengabdian dan pelatihan ini, akan tercipta peningkatan kapasitas sumber daya manusia di Kalurahan Sidoluhur.
Dengan demikian, diharapkan pula akan terjadi peningkatan produktivitas dan inovasi dalam berbagai sektor, terutama sektor ekonomi. Hal ini sejalan dengan tujuan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan di wilayah Kalurahan Sidoluhur.
Credit: Dokumentasi Pribadi
Kuliah tamu dibuka pada pukul 09.15 oleh MC dengan sambutan hangat yang disambut antusias oleh peserta. Dosen pengampu mata kuliah Jurnalisme Pertanian, Mesalia Kriska, S.P., M.Sc., turut memberikan sambutan singkat. Beliau menekankan pentingnya memahami dunia jurnalistik, terutama bagi mahasiswa pertanian yang diharapkan dapat mengintegrasikan kemampuan jurnalistik ke dalam bidang pertanian. Dalam sambutannya, Ibu Mesalia menggarisbawahi bahwa jurnalisme pertanian memiliki peran penting dalam menyampaikan isu-isu pertanian kepada masyarakat luas, baik dalam konteks lokal maupun global.
Sesi utama dari kuliah tamu ini adalah pemaparan materi oleh narasumber, Hanni Sofia, yang berlangsung selama 40 menit. Dalam presentasinya, Ibu Hanni menjelaskan mengenai pentingnya peran lembaga jurnalistik dalam menyampaikan informasi yang akurat dan terpercaya kepada masyarakat. Beliau juga membahas berbagai tantangan yang dihadapi oleh jurnalis, khususnya dalam meliput isu-isu ekonomi dan pertanian. Menurutnya, seorang jurnalis pertanian harus memiliki pengetahuan yang mendalam tentang sektor pertanian, serta mampu mengomunikasikannya dengan cara yang mudah dipahami oleh khalayak luas.
Tidak hanya itu, Ibu Hanni juga membagikan pengalamannya sebagai kepala redaksi Ekonomi Perum LKBN ANTARA, di mana ia sering kali berhadapan dengan dilema etis dan tekanan eksternal dalam melaporkan berita. Beliau menekankan pentingnya independensi media dan keberanian jurnalis dalam menghadapi tekanan tersebut.
Setelah sesi pemaparan, acara dilanjutkan dengan sesi tanya-jawab selama 30 menit. Para mahasiswa tampak antusias mengajukan berbagai pertanyaan, mulai dari teknis penulisan berita hingga peran jurnalistik dalam memajukan sektor pertanian di Indonesia. Ibu Hanni menjawab setiap pertanyaan dengan lugas dan memberikan banyak wawasan praktis yang bisa diterapkan oleh para mahasiswa.
Melalui kuliah tamu ini, para peserta diharapkan mampu memahami pentingnya peran jurnalisme dalam sektor pertanian, serta bagaimana mengembangkan keterampilan jurnalistik yang dapat bermanfaat bagi karir mereka di masa mendatang. Diharapkan mahasiswa tidak hanya memiliki pemahaman teoritis mengenai jurnalistik, tetapi juga mampu mengimplementasikan pengetahuan tersebut dalam konteks yang lebih luas dan praktis.