Pada hari Kamis, 5 Oktober 2023, Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada (UGM) kembali menggelar Seminar Nasional Sosial Ekonomi Pertanian sebagai salah satu agenda tahunan yang paling dinantikan. Kegiatan tersebut dilaksanakan di Eastparc Hotel Yogyakarta dan diikuti peserta dari berbagai kalangan untuk menggali pemahaman dan bertukar pemikiran mengenai pembangunan sektor pertanian Indonesia. Di tahun ini, Seminar Nasional Sosial Ekonomi Pertanian membawakan tema besar, “Transformasi Pertanian Indonesia Menuju Pertanian yang Efisien, Inklusif, Berdaya Saing, Berkelanjutan, dan Mensejahterakan Petani”.
Kegiatan ini juga turut menghadirkan keynote speaker, Bapak Dida Gardera, S.T., M.Sc., selaku Staf Ahli Bidang Konektivitas, Pengembangan Jasa dan Sumber Daya Alam Republik Indonesia. Dalam pidatonya, beliau membahas pentingnya adaptasi dan mitigasi dalam menghadapi perubahan global termasuk pada sektor pertanian. Selain pidato dari keynote speaker, yang menjadi sorotan dari Seminar Nasional Sosial Ekonomi Pertanian pada tahun ini ialah pidato dari tiga pembicara utama. Guru Besar Dept. Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Bapak Prof. Dr. Jamhari, S.P., M.P., dalam pidatonya membahas pentingnya transformasi kelembagaan pertanian melalui langkah-langkah konkret, termasuk holding, konsolidasi, modernisasi, dan kerja sama antara kelompok tani dengan perusahaan mitra. Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ibu R.R. Yuli Sri Wilanti, S.Pi., M.P., menyoroti masalah-masalah dalam rantai pasok komoditas pertanian Indonesia serta mengusulkan solusi melalui model kemitraan closed loop agribisnis hortikultura. Selain itu, adapun pidato ilmiah dari Dosen Universitas Padjajaran sekaligus Founder “The Local Enabler”, Bapak Dr. Dwi Indra Purnomo membahas strategi inklusif yang melibatkan semua pihak, mulai dari pemerintah hingga masyarakat petani, untuk menciptakan perubahan yang berarti.
Dalam kegiatan ini, terdapat juga sesi persidangan paralel dimana peserta seminar membahas enam sub tema yang relevan, antara lain: peningkatan dan optimalisasi usaha tani, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembangunan pertanian, pengelolaan sumber daya manusia di sektor pertanian, pentingnya kelembagaan dan pembiayaan dalam pertanian, tantangan perubahan iklim, dan manajemen agribisnis dan agroindustri. Tidak hanya itu, acara ini juga memberikan penghargaan kepada para peserta dengan presentasi terbaik. Diantara para peserta yang mendapatkan penghargaan tersebut, alumni Program Studi Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian yakni Paksi Mei Penggalih (Alumni PKP Angkatan 2010) dan Moh. Taufiqurrahman (Alumni PKP Angkatan 2019) turut menorehkan prestasi gemilang sebagai “Best Presenter” dalam acara tersebut.
Seminar Nasional Sosial Ekonomi Pertanian UGM 2023 bukan hanya sekadar pertemuan akademik. Ini adalah wujud nyata dari komitmen bersama untuk merangkul perubahan, berinovasi, dan memajukan sektor pertanian Indonesia. Melalui kolaborasi yang kuat antara akademisi, praktisi, dan mahasiswa, Indonesia sedang membangun fondasi yang kokoh untuk mewujudkan impian bersama yakni pertanian yang efisien, inklusif, berdaya saing, berkelanjutan, dan mensejahterakan petani. Dengan semangat yang berkobar, peserta meninggalkan acara ini dengan keyakinan bahwa mereka adalah bagian dari gerakan besar yang akan membawa Indonesia menuju “Indonesia Emas 2045” sebuah Indonesia yang adil, makmur, dan berkelanjutan. Semoga setiap langkah kecil yang diambil hari ini akan membawa perubahan besar bagi masa depan pertanian Indonesia yang lebih baik.